Categories > Cartoons > 6teen

Petunjuk Memilih Papan Gipsum

by TylerMcCracken46

I use this website for learning Selaras dengan semen, papan gipsum

Category: 6teen - Rating: NC-17 - Genres: Drama - Warnings: [?] - Published: 2018-02-18 - 1044 words
?Blocked
Selaras dengan semen, papan gipsum yang diciptakan dari kapur ditambah materi aditif lain memiliki karakteristik seragam sehingga orang musykil membedakan bobot produk yang satu dengan yang lain. Bentuknya berupa lembaran berdimensi 1,2 x 2,4 m selain rasio customized, tebal 9 - 15 mm, beserta warna putih maupun abu-abu. Karena itu pengalaman dan referensi pihak yang lebih ahli seperti kontraktor sungguh menentukan opsi developer.



“Kita bertahan atas dua merek gipsum yang sekarang karena dari kemahiran hasil aplikasinya konstan, tidak melendut,” kata Harimurti, Manager Operasional perumahan Puri Botanical Residence, Jakarta Barat. Keadaan senada diutarakan Agus Rachmanto, Supervisor Metode perumahan Puri Grisenda, Jakarta Utara, dan Alexander Mulyoto, kontraktor yang juga developer perumahan Sawo Griya Kencana Depok, Jawa Barat.

“Sulit juga bereaksi kenapa anda pakai Jayaboard. Mungkin karena kelaziman saja. Kita pernah pakai per masih membenahi perumahan Bali View di Ciputat. Sejauh ini tidak ada masalah. Kediaman tidak simpel jamuran terkena percikan air, dan enggak melengkung. Karna itu saat mengembangkan perumahan sendiri di Depok kita pakai produk itu juga,” tutur Alex.

Menurut Agus, papan gipsum rentan terhadap air. Karena itu kekuatannya ditentukan oleh kualitas daluang yang melapisinya. Kalau kertasnya sedikit bagus, air kilat terserap, gipsum berjamur, mengembang atau melengkung dan kilat bolong. “Jayaboard banyak dipilih karena kapasitas kertasnya bagus. Sepertiitu pula Elephant. Suplainya pula kontinyu dan produk gampang diperoleh,” katanya.

Knauf serta papan gipsum lain dapat jadi tidak kalah bagus. Tapi, brand awareness-nya belum sekuat kedua merek lawas itu. Jadi, masih perlu waktu bagi merek-merek anyar itu untuk meyakinkan pasar. Karena itu dia menilai persisnya langkah Knauf membangun brand image dan memperluas jaringan distribusi.

“Dengan cara itu Knauf bisa jadi opsilain. Apalagi, harganya lebih kompetitif,” lanjutnya. Beliau mengakui, memilih Jayaboard berdasarkan kepustakaan kontraktor, lantaran Jayaboard dan pun Elephant, adalah personel lama lalu produknya banyak digunakan perumahan menengah berlandaskan. “Kita nggak berani ambil akibat karena apabila plafon bermasalah, pemasaran rumah tentu terganggu,” tuturnya.

Sami Miettinen, Ketua PT Premier Indonesia, developer asal Perancis yang banyak meluaskan perumahan menengah atas di Jakarta dan sekitarnya, menyatakan, komitmen produser terhadap kepastian suplai beserta kualitas produk dalam periode panjang memang sangat menentukan pilihan developer. Lebih-lebih bagi Premier yang memasok garansi satutahun setelah rumah diserahterimakan.

Tidakcuma itu harga yang ditawarkan sesuai atas kualitas produk. “Kalau terdapat dua produk yang setara kualitasnya, developer tentu pilih yang lebih ekonomis,” kata Jatmiko Arif Bibowo, Project Manager Halaman Semanan Indah, Jakarta Barat, yang mengenakan Elephant. Hanya sporadis tidak tampak kesamaan opini di antara developer mengenai harga itu, tergayut deal masing-masing bersama produsen/distributor. Produsen pun tidak hendak terbuka menyebut mutunya saat diwawancarai.

Alex semisal, menyebut harga Jayaboard lebih ekonomis dan karna itu memilihnya. Melainkan Jatmiko menyatakan, oleh kualitas sekelas harga Elephant lebih kompetitif daripada Jayaboard. “Kita sudah lamban pakai dan jarang ada masalah,” tuturnya. Sementara Agus mengungkapkan, beliau memilih Knauf sebagai alternatif jika tidak terlihat Jayaboard, karena kualitasnya sejajar dan nilainya lebih murah.

Lekas diterima

Jayaboard lalu Elephant memang sungguh mendominasi pasar papan gipsum di kalangan developer. Dari 100 perumahan menengah dan sedang atas di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang disurvei, sejumlah 33 perumahan memakai Jayaboard, 14 memilah Elephant, 10 kombinasi Jayaboard dan Elephant, tujuh GRC board, lima Knauf, tiga Pro Art, sisanya merek-merek lain seperti Kalsiboard, Starboard, dan kombinasi beragam merek tersebut.

Dengan sabda lain Jayaboard dan Elephant mengakui hampir 60 persen pangsa pasar papan gipsum. Jayaboard berjaya di semua daerah secara dominan kecuali di Bekasi. Di sini Jayaboard beserta Elephant masing-masing dipilih tiga dari 13 perumahan yang disurvei. Melainkan di Jakarta Jayaboard dipakai tujuh dari 17 perumahan, di Atap delapan dari 24 perumahan, di Depok empat dari 14 perumahan, di Tangerang 11 dari 32 perumahan.

Sementara Elephant dipakai satu perumahan di Jakarta, lima perumahan di Enau, dua perumahan di Depok, dan tiga perumahan di Tangerang. Yang cukup fenomenal Knauf, karena dalam era relatif cepat sanggup diterima di meluap perumahan baik dengancara tunggal ataupun sebagai pilihan Jayaboard/Elephant.

Menurut Sutanto, Project and Technical Manager PT Siam-Indo Gypsum Industry, pembuat Elephant, produknya banyak dipakai karena kekakuan lalu kekuatannya: padat, tiada banyak berpori, tak mudah cedera bila terantuk, dan tiada gampang berbercak. Kekuatan rekat plano pelapis dan gypsum core-nya enggak mudah tergelocak bila disobek. Kertasnya pun tidak molos kali disekrup. “Biasanya gipsum berkualitas mempunyai standar di brosurnya, seperti British Standard (BS) alias American Society for Testing and Materials (ASTM),” katanya.

Padahal kekakuannya terlihat ketika ditumpuk. Papan gipsum terpandang lebih rata. Elephant memberikan garansi bebas cacat akan setiap produknya, bersama layanan teknis perhitungan kebutuhan dan penerapan. Elephant juga mengadakan aktivitas presale ke proyek-proyek perumahan beserta properti lain. Bahkan, buat beberapa proyek besar dilakukan MoU peranan menjamin suplai serta kepastian taksirannya.

Produk tersedia dalam bermacam tipe. Yang membludak dipakai developer Elephant corak standar (tebal 9 mm) beragam putih. “Sekitar 90 persen developer memakai tipe itu karena benar itulah yang kita rekomendasikan buat plafon. Lebih ringan, mudah dibentuk, beserta harga lebih ekonomis. Aplikasi papan gipsum terbesar kan masih di pagu,” katanya.

Interpretasi terbatas

Hal senada disampaikan Dwi Ananda Marta, Technical Support Officer PT Knauf Gypsum Indonesia. “Yang paling disenangi tipe standar karna pemahaman pemakai masih terbatas soal material serta konstruksi rumah gipsum,” katanya. Knauf anyar resmi bekerja di Indonesia sejak Maret 2003, dibandingkan Jayaboard (Indonesia) dan Elephant (Thailand) yang sudah berdiri sejak 1990-an.

Meskipun demikian induk Knauf di Jerman sudah kondang sejak 1932. Lantaran itu Knauf pede bersaing dengan kedua merek lelet itu. Agar lekas diterima pasar, termasuk proyek perumahan, menurut satuorang kontraktor di Bintaro, Jakarta Selatan, yang meluap membangun rumah bercokol, Knauf menerapkan penting pricing. “Kualitasnya setara oleh Jayaboard dan Elephant tapi harganya lebih ekonomis,” katanya.

Contohnya, harga Elephant tipe standar (tebal 9 mm) sekitar Rp 55 ribuan/lembar, Knauf lebih hemat antara Rp2.000 - Rp3.000 per helai. Knauf juga intens menggarap proposal perumahan sehingga brand image-nya cepat naik. “Untuk ritel dijual masing-masing lembar, bakal proyek setiap meter persegi,” sabda Dwi sembari menambahkan, Knauf dibuat dari bahan dasar alami yang terlindung bagi kesehatan, mudah diaplikasikan, bahan lebih enteng, dan finishing lebih apik.

Kualitasnya bisa diamati secara visual dari kestabilan lembaran papan yang rata. Menurutnya, ke depan tempattinggal gipsum akan makin menjadi pilihan karena harga plywood semakin mahal. Lagipula, papan gipsum enggak mudah terbakar yang membagi waktu ahli menyelamatkan diri, serta fleksibel diaplikasikan.

Jika ada yang rusak, tidak harus mengganti segenap lembaran, namun cukup bagian yang cedera dengan dikompon (diplaster). Hasilnya cermat tanpa retakan. Cakap Knauf, Jayaboard, maupun Elephant menyisihkanmeluangkan papan gipsum buat aplikasi khusus serupa untuk daerah basah maupun lembab, untuk ruang kedap suara, lalu untuk kawasan yang rawan tubrukan.
Sign up to rate and review this story